MAKALAH
Kerajaan
Himyar dan Hirah
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata Kuliah
SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM
Dosen
Pengampu: A. Muthalib, S.Ag. MA
Disusun Oleh :
ABDULLAH
PGMI / IV / A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2015
Assalamualaikum
wr.wb., puji syukur penulis panjat kan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Kerajaan
Himyar dan Hirah “
Shalawat serta salam penulis hadiah kan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang mana berkat perjuangan beliau dan
para sahabat yang membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang yakni agama islam.
Selenjutnya
saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam penyusunan makalah ini
terlebih lagi kepada Dosen Pengampu yang bersedia membina saya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik mungkin.
Akhirnya
saya mengharapkan adanya kritikan dan saran yang dapat membangun, karna manusia
tidak ada yang sempurna.
Tembilahan 25 Maret 2015
Penulis
Kerajaan Himyar dan Hirah
A.
Kerajaan Himyar
1.
Asal mula kerajaan Himyar
Kerajaan Himyar berdiri sekitar tahun 115 SM, Kerajaan Himyar lahir dan berkembang ketika kerajaan saba
mulai lemah. Hal ini memberi kesempatan pada kerajaan Himyar untuk menguasai
kerajaan saba.[1]
2.
Kekuasaan kerajaan Himyar
Kerajaan
Himyar pernah memiliki Armada yang besar, dalam urusan perniagaan, yang mana
mereka mengambil barang keluar negeri,
seperti : India, Tiongkok, Somalia, bahkan sampai ke Indonesia yaitu di daerah
Sumatera ke pelabuhan-pelabuhan yaman.[2]
Kerajaan
Himyar memiliki kekuataan dan kekuasaan yang besar, yang memiliki Balatentara
yang mempu menjelajahi sampai irak dan Bahrain, para raja mereka pun memiliki
kecakapan dalam sistem pertanian, dengan cara memperbaiki kembali bendungan dan
dam-dam yang telah rusak.[3]
3.
Runtuhnya kerajaan Himyar
Kerajaan
Himyar mengalami kemunduran, di karnakan mereka lupa memperbaiki
bendungan-bendungan air ( bendungan Ma’rib ), sehingga bendungan tersebut
jebol, dan mengakibatkan sebagian dari negeri tersebut tidak mendapat pasokan
air, sementara di bagian lain malah dilanda banjir.
Dan
ketika negeri ini menjadi lemah karna dilanda banjir, hal ini dimanfaatkan oleh
kerajaan Persia dan Romawi dengan membantu urusan dalam negeri, dengan ada nya
maksud yang tersembunyi untuk memiliki negeri yang subur ini.[4]
B.
Kerajaan Hirah ( Manazirah )
1.
Asal mula berdirinya kerajaan Hirah
Asal
mula berdiri nya kerajaan Hirah yaitu bangsa arab dari yaman yang pindah ke
irak, setelah lama menetap disana mereka mendiri kan sebuah kerajaan yang
bernama Hirah. Kerajaan hirah ini terletak di ibukota Irak, di tepi sungai
Najef, yang sekarang merupakan pusat kaum Syi’ah. Daerah ini tempat yang subur
karena di aliri oleh sungai Eufrat. Penduduk yang mendiami kerajaan ini terdiri
dari 3 suku bangsa, yaitu bangsa tanutha, di barat sungai Eufrat, bangsa Ibad,
yang tinggal di daerah kota, dan bangsa Ahlaf suku pendatang.[5]
2.
Raja-raja yang pernah memerintah di
kerajaan Hirah
Raja
yang pertama kali bernama Malik bin Fahm bin Ghanam, setelah itu ia di gantikan
saudara nya yang bernama Amr bin Fahm bin Ghanam, dan kemudian kerajaan ini di
pegang oleh raja nya yang mashur, anak dari Malik yang bernama Jadzimah
al-Abrasy. Selama 26 tahun ia memegang kerajaan tersebut secara turun temurun,
raja terakhir dari kerajaan Hirah adalah Ibnul Munzir . [6]
Diantara
raja yang terkenal dari kerajaan Hirah ini ialah: Umruul Qais, Nu’am Ibnu Umru
ul Qais, Mundzir Ibnu Mais sama, Amr Ibnu Hind dan Mundzir Ibnu Nu’man. Ibnul
Mundzir inilah raja yang terakhir.[7]
3.
Kejayaan kerajaan Hirah
Keamiran
kerajaan Hirah ini mulai semenjak abad III Masehi, kerajaan ini berjasa besar
terhadap kebudayaan arab, karna banyak warga mereka yang melakukan perjalanan
ke seluruh jazirah arab untuk berdagang, dalam berniaga tersebut mereka juga
menyiarkan kepandaian menulis dan membaca. Sehingga mereka di anggap sebagai
penyair ilmu pengetahuan di jazirah arab. [8]
Kerajaan
Hirah ini pada mula berdiri hingga runtuh di bawah kekuasaan kerajaan persia
sebagai pelindung mereka dari serangan kabilah-kabilah Arab lainnya.[9]
Runtuhnya
kerajaan hirah ini di karna kan 2 faktor, faktor dari luar dan dari dalam.
a. Faktor dari luar.
Faktor
dari luar yang menyebabkan kerajaan ini runtuh yaitu peperangan yang terjadi di
kerjaan Hirah, pada perang Murhj Halimah pada tahun 570 masehi, dan akibat
perang ini raja Al Munjir bin Muassama Al Lakhkami terbunuh, dan disusul oleh
putra nya yang tewas di terbunuh di tangan Al Harids bin Abu Syamr Al Ghassani.
b. Faktor dari dalam.
Faktor
dari dalam yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Hirah yaitu, adanya perebutan
kursi mahkota di dalam kerajaan.
Kesimpulan
Kerajaan
Himyar adalah sebuah kerajaan pada masa sebelum datang nya islam, kerajaan
Himyar terletak ibukota Irak, di tepi sungai Najef. Sekarang adalah pusat kaum
syia’ah terbesar.
Kerajaan
himyar berdiri
sekitar tahun 115 SM. Raja yang pertama
kali bernama Malik bin Fahm bin Ghanam. Kerjaan Himyar memiliki armada yang
cukup besar, yang mengangkut barang dagang mereka keluar negeri, seperti :
India, Tiongkok, Somalia, bahkan sampai ke Indonesia yaitu di daerah Sumatera
ke pelabuhan-pelabuhan yaman.
Runtuhnya
kerajaan Himyar di karnakan mereka lupa memperbaiki bendungan yang ada,
sehingga bendungan ini jebol dan menenggelamkan wilayah mereka.
Kerajaan
Hirah. Asal mula berdiri nya kerajaan Hirah yaitu bangsa arab dari yaman yang
pindah ke irak, setelah lama menetap disana mereka mendiri kan sebuah kerajaan
yang bernama Hirah. Raja yang pertama kali bernama Malik bin Fahm bin Ghanam,
setelah itu ia di gantikan saudara nya yang bernama Amr bin Fahm bin Ghanam. Keamiran
kerajaan Hirah ini mulai semenjak abad III Masehi, kerajaan ini berjasa besar
terhadap kebudayaan arab, karna banyak warga mereka yang melakukan perjalanan
ke seluruh jazirah arab untuk berdagang, dalam berniaga tersebut mereka juga
menyiarkan kepandaian menulis dan menulis.
Runtuhnya
kerajaan hirah ini di karna kan 2 faktor, faktor dari luar dan dari dalam.
Daftar Pustaka
Abd Muthalib, dkk, Sejarah kebudayaan islam, Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Univerisitas Terbuka,
1992.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah Kebudayaan Islam, jilid 1, Jakarta: Kalam Mulia, 2001.
Moenawar Chalil, Kelengkapan
Tarikh Nabi Muhammad SAW, Jakarta:
PT Bulan Bintang, 1993.
[1]Abd
Muthalib, dkk, Sejarah kebudayaan islam,
(Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan
Univerisitas Terbuka, 1992), hlm.175-176.
[2]
Ibid., hal. 175
[3]
Ibid., hal. 175
[4]
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 13
[5]
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah Kebudayaan
Islam, jilid 1, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), h. 17
[6]
Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, ( Jakarta: PT Bulan Bintang,
1993), hal. 43.
[7]
Abd Muthalib, dkk, op. cit., hlm. 175
[8]
Abd Muthalib, dkk, op. cit., hlm. 175
[9]
Abd Muthalib, dkk, op. cit., hlm. 175
Tidak ada komentar:
Posting Komentar