Turbo

Minggu, 15 November 2015

PEMETAAN DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK ( PT )


BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran secara terintegrasi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.    Guru perlu melakukan perencanaan pembelajaran yang didasarkan atas pertimbangan yang matang agar siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna.
Dalam pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan salah satunya pemetaan tematik.
Pemetaan adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Pembelajran Tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Pada pembelajaran ini guru menyajikan pembelajaran dengan tema dan sub tema yang disepakati dan dihubungkan dengan antar mata pelajaran sehinggga siswa-siswi memperoleh pandangan dan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari mata pelajaran yang berbeda-beda (Sukayati,1998).

B. RUMUSAN MASALAH
1. apa yang di maksud dengan pemetaan tema ?
2. bagaimana langkah-langkah dalam penentuan tema ?
3. bagaimana pemetaan standar kompetensi,kompetensi dasar dan indikator dalam pembelajaran tematik ?

C. TUJUAN
   Untuk mengetahui bagaimana pemetaan tema dalam pembelajaran tematik









BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemetaan Tema
Tema pembelajaran tematik sebagai alat/wahana pemersatu dari standar kompetensi setiap mata pelajaran yang dipadukan. Dalam penentuan tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik.[1]
Dalam penentuan tema hendaknya menentukan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan kehidupan peserta didik kepada tema yang semakin jauh dari kehidupan mereka.
2. Kesederhanaan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema sederhana ke tema-tema yang lebih rumit.
3. Kemenarikan artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang menarik minat peserta didik kepada tema-tema yang kurang menarik.
4. Kesesuaian artinya tema hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di lingkungan setempat.

B. langkah penentuan tema
1. mengidentifikasi tema yang sesuai dengan hasil belajar, dan indikator dalam kurikulum.
2. menata dan mengurutkan tema berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan tema
3. menjabarkan tema kedalam sub-sub tema agar cakupan tema lebih terurai.
4. memilih sub tema yang sesuai.[2]
Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak tema atau subtema yang sifatnya lebih sfesifik dan lebih konkret. Anak tema atau subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu materi/isi pembelajaran. Bila digambarkan akan tampak seperti dibawah ini.
Sebagai contoh adalah :
·         Tema “PENGALAMAN” dapat dikembangkan menjadi anak tema : (1) Pengalaman Menyenangkan, (2) Pengalaman Menyedihkan, (3) Pengalaman Lucu
·         Tema “ALAT TRANPORTASI” dapat dikembangkan menjadi anak tema : (1) Alat Transportasi Darat, (2) Alat Transportasi Laut, (3) Alat Transportasi Udara.
·         Tema “PERISTIWA ALAM” dapat dikembangkan menjadi anak tema : (1) Banjir, (2) Gempa bumi, (3) Gunung Meletus, (5) Tanah Longsor, dan sebagainya.[3]

C. Pemetaan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) Dan Indikator

1. Prosedur Pemetaan Tema
Pemetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan ini, menurut Tim Puskur Departemen Pendidikan Nasional, dapat dilakukan dengan:
a. Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam indicator.
Melakukan kegiatan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran kedalam indikator. dalam menggambarkan dasar dari setiap mata pelajaran kedalam indikator. Dalam mengembangkan indikator perlu memperhatikan hal-hal sbb :
·         Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
·         Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
·         Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat diamati.

b. Menentukan tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara :
Cara yang pertama, Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
cara yang kedua, Menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

c. Identifikasi dan Analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator.
Identifikasi dan analisis untuk setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator disesuaikan dengan setiap tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis.[4]

2. Kegiatan Pemetaan Keterhubungan KD dan Indikator ke dalam Tema
Pemetaan KD dan indikator ke dalam tema dimulai dengan kegiatan sebagai berikut:
a.     Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Karena pembelajaran tematik adalah keterpaduan berbagai mata pelajaran yang diikat dengan tema, dalam pemetaan tema harus dimulai dengan pemetaan mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3.
b.     Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan kelas 1-3.
c.     Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3.
d.     Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator. Penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam Indikator.
e.     Mengidentifikasi tema-tema berdasarkan keterpaduan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dari semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Melakukan identifikasi dan analisis untuk setiap SK, KD, dan indikator harus cocok untuk setiap tema sehingga semua SK, KD, dan indikator terbagi habis, akan tetapi jika terdapat kompetensi yang tidak tercakup pada tema tertentu tetap diajarkan melalui tema lain ataupun disajikan secara tersendiri. Artinya untuk SK, KD dan Indikator yang tidak dapat dipadukan dengan mata pelajaran lain disajikan secara tersendiri.

3. Kegiatan Pemetaan Keterhubungan Tema ke dalam Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.
Pemetaan keterhubungan tema dengan Standar Kompetensi, KD dan Indikator dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
a.   Mengidentifikasi tema-tema yang digunakan sebagai pengikat keterpaduan berbagai mata pelajaran.
b.   Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3.Karena pembelajaran tematik adalah keterpaduan berbagai mata pelajaran yang diikat dengan tema, dalam pemetaan tema harus dimulai dengan pemetaan mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3.
c.   Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
d.   Mengidentifikasi Kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan dikelas 1-3.
e.   Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator.[5]














BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemetaan Tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang di pilih. Dalam penentuan tema dapat ditetapkan sendiri oleh guru dan/atau bersama peserta didik.
Prosedur Pemetaan Tema, menurut Tim Puskur Departemen Pendidikan Nasional, dapat dilakukan dengan, Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator. Menentukan tema. Identifikasi dan analisis Standar Kompetensi, Kompetensi dasar dan Indikator.
Kegiatan pemetaan keterhubungan KD dan Indikator ke dalam Tema. Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam indikator. Mengidentifikasi tema-tema.
Kegiatan Pemetaan Keterhubungan Tema ke dalam Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator. Mengidentifikasi tema-tema yang digunakan sebagai pengikat sebagai pengikat keterpaduan berbagai mata pelajaran. Memetakan semua mata pelajaran. Mengidentifikasi Standar Kompetensi. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam indikator. Menganalisis keterhubungan tema-tema dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.
B. Saran
Untuk lebih paham akan pemetaan dan tentang pembelajaran tematik, hendaknya kita mencari dan menggali lebih dalam tentang bagaimana pembelajaran tersebut dari berbagai sumber lain, baik dari buku-buku, internet, dan guru-guru yang sudah menerapkan pembelajaran tematik ini.
Dan untuk penulisan makalah, kami tau ini masih banyak kekurangan nya, untuk itu saran serta kritika yang membangun akan kami terima dengan lapang dada.   






[1] http://atibilombok.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-pemetaan-tema-dalam-tematik_3699.html
[2]  Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 283.
[3] http://atibilombok.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-pemetaan-tema-dalam-tematik_3699.html.
[4]. Samsudin, Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, (jakarta: PRENADA MEDIA GROUP, 2008). H.53.
[5] Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta, PT.Prestasi Pustakaraya, 2009), h. 144-146. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar