BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Terlepas dari diabaikannya Pengenalan Bahasa
Inggrs di SD, dmana mapel in tidak terlalu dibutuhkan untuk anak-anak, namun
bagi penulis sendiri memliki pendapat yang berbeda. Bagi penulis Bahasa Inggris
perlu diperkenalkan kepada anak-anak bahkan anak di PAUD dan TK sekalipun.
Pengenalan Bahasa Inggris untuk anak-anak tentunya dengan cara tersendiri dan
berbeda dengan anak-anak sekolah lanjutan seperti SMP dan SMA.
Pengenalan bahasa inggris untuk anak-anak
dengan sifatnya yang tidak membebani, tidak membuat anak bosan, dikemas dalam
bentuk bermain sambil belajar, atau bahkan kesannya bukan belajar tetapi
bermain yang memberikan keterampilan Bahasa Inggris bagi mereka.
Selanjutnya seperti apakah kita mengenalkan
Bahasa Inggris kepada anak-anak ? Bahasa Inggris memang bukan Bahasa Ibu,
Bahasa Inggris merupakan Bahasa Asing, namun anak-anak kita memiliki potensi
untuk memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Mengenalkan Bahasa Inggris wajib
menyenangkan bukan sebaliknya memaksa
dan membebani mereka. Menyanyi, permainan, menggambar, mewarnai, storytelling, dan lainnya merupakan
metode yang efektif untuk introducing
bahasa inggris kepada anak-anak.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan metode menyanyi
dalam bahasa inggris ?
2. Apakah yang dimaksud dengan metode permainan
dalam Bahasa Inggris ?
3. Apa sajakah permainan yang dapat digunakan
dalam Bahasa Inggris ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Nyanyian (Songs)
Nyanyian
adalah serangkaian kata-kata yang dilagukan dengan irama dan nada tertentu.
Dengan nyanyian lagu tersebut, guru dapat mengajak siswa untuk melakukan
kegiatan yang berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari anak.
Menyanyi selain sebagai kegiatan yang dapat membawa fun
tersendiri bagi anak, dapat juga mengembangkan imajinasi dan rasa percaya diri
anak, sehingga memacu anak untuk lebih kreatif dan berani tampil didepan umum,
kemampuan anak dalam bernyanyi pada usia dini ini biasanya didasarkan oleh
pengalamannya pada saat mendengar musik ataupun mendengar orang tua dan
orang-orang disekitarnya bernyanyi.[1]
Lagu diciptakan dengan tujuan utama yaitu :
a) Lagu yang diciptakan hanya sekedar untuk
dinikmati dan
b) Lagu diciptakan dengan tujuan pembelajaran.
Lagu
dan irama merupakan bagian penting dari kehidupan anak-anak dan juga merupakan
alat atau sebagai media pembelajaran bahasa kepada anak. Yaitu pengajaran dan
pembelajaran terutama bahasa asing, belajar bahasa melalui nyanyian membuat
anak-anak merasa senang dalam pembelajaran karena mereka menikmat lagu, sambil
bernyanyi mereka pun sebenarnya belajar bahasa inggris.
Lagu
yang diciptakan untuk pembelajaran anak-anak mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
a) Berisi kata, frasa, atau kalimat dengan tema
tertentu.
b) Unsur bahasa diulang-ulang.
c) Umumnya nyanyian berkonteks sehingga mudah
dihafal.
d) Lagu dinyanyikan dengan gerakan-gerakan
anggota badan (action songs)
e) Lagu bisa dinyanyikan diluar kelas oleh anak.
f) Bernada gembira.
Dalam
mengajar bahasa inggris dengan lagu, seorang guru perlu memperhatikan beberapa
hal penting, antara lain sebagai berikut :
·
Pilihlah
lagu yang sesuai dengan karateristik siswa dan tingkat perkembangan bahasa.
·
Lirik
lagu janganlah terlalu panjang supaya tidak sulit untuk dihafal.
·
Lagu
sebaiknya menarik, dinamis, dan bernada gembira.
·
Untuk
tujuan tertentu, misalnya guru ingin mengajar butir bahasa tertentu, maka
pilihlah lagu yang berisi pengulangan butir bahasa tersebut.
·
Dalam
memilih lagu, perlu dipertimbangkan penggunaan kata-kata sederhana dan mudah
diucapkan.
·
Nyanyian
pendek dengan kata-kata sederhana dan bernada gembira akan cepat dihapal oleh
anak-anak.
Contoh :nyanyian 1
Sebagai
pengantar, lagu twinkle, little star guru dapat menjelaskan atau bertanya terlebih
dahulu kepada siswa tentang arti star. Setelah siswa memiliki konsep yang
jelas, kemudian guru dapa mengajak anak-anak bernyanyi bersama.
What is a star ?
A star : is a small
twinkling light
We sometimes see in the
night time sky
Stars are far from the
earth. The sun
Is a special star that we
can see during
The day. A star is also a
kind of shape.
Lagunya :
Twin-kle,
twin-kle lit-tle star. How I won-der what you are !
Up
a-bove the world so high. Like a dia-mond in the sky.
Twin-kle,
twin-kle lit-tle star. How I won-der what you are ![2]
B.
Permainan (games)
Permainan
adalah aktivitas yang dilakukan berdasarkan aturan tertentu. Anak bermain
karena mereka senang. Anak belajar melalui permainan. Pada saat mereka bermain
bersama, anak berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam interaksi tersebut,
keterampilan berbahasa dapat dibangun, terutama menyimak dan berbicara.
Bermain diartikan oleh banyak
ahli dengan berbagai cara, misalnya :
1. Menurut Schiller dan Spencer, bahwa anak mempunyai kelebihan energi, dan energi itu dapat diungkapkan melalui aktifitas bermain.
2. Menurut Karl Groos, melalui kegiatan bermain, seorang anak menyiapkan diri untuk kehidupannya kelak jika telah dewasa.
3. Menurut Tanley Hall, melalui bermain anak melewati tahap- tahap perkembangan yang sama dari perkembangan sejarah umat manusia (teori rekapitulasi).
4. Menurut Lazarus, bahwa anak bermain untuk membangun kembali energi yang hilang. (dalam Anita Yus, 2005).
1. Menurut Schiller dan Spencer, bahwa anak mempunyai kelebihan energi, dan energi itu dapat diungkapkan melalui aktifitas bermain.
2. Menurut Karl Groos, melalui kegiatan bermain, seorang anak menyiapkan diri untuk kehidupannya kelak jika telah dewasa.
3. Menurut Tanley Hall, melalui bermain anak melewati tahap- tahap perkembangan yang sama dari perkembangan sejarah umat manusia (teori rekapitulasi).
4. Menurut Lazarus, bahwa anak bermain untuk membangun kembali energi yang hilang. (dalam Anita Yus, 2005).
Beberapa arti metode permainan yaitu :
1. Pembelajaran dengan metode bermain adalah pembelajaran dengan cara seolah–olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
2. Metode permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalam untuk permainan.
3. Metode permainan dalam pembelajaran adalah cara untuk menyampaikan pelajaran dengan sarana bermain. Metode permainan dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa senang terhadap pelajaran..
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode permainan adalah metode mengajar dimana cara penyajian materi dengan permainan. Sehingga dengan permainan tanpa disadari oleh anak/peserta didik bahwa mereka telah disuguhi pelajaran a. Selain itu, untuk lebih merangsang minat anak-anak belajar. dengan menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dimengerti, sehingga mereka lebih mudah belajar dan menerima penjelasan dari pendidiknya maupun dari orang tuanya. Metode permainan (games), terkenal dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme..[3]
1. Pembelajaran dengan metode bermain adalah pembelajaran dengan cara seolah–olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
2. Metode permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalam untuk permainan.
3. Metode permainan dalam pembelajaran adalah cara untuk menyampaikan pelajaran dengan sarana bermain. Metode permainan dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa senang terhadap pelajaran..
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode permainan adalah metode mengajar dimana cara penyajian materi dengan permainan. Sehingga dengan permainan tanpa disadari oleh anak/peserta didik bahwa mereka telah disuguhi pelajaran a. Selain itu, untuk lebih merangsang minat anak-anak belajar. dengan menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dimengerti, sehingga mereka lebih mudah belajar dan menerima penjelasan dari pendidiknya maupun dari orang tuanya. Metode permainan (games), terkenal dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme..[3]
Menurut
beberapa pengalaman para ahli, permainan bahasa yang komunikatif memiliki enam
ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:
a) Permainan harus saling berinteraksi.
b) Para pemainan harus memahami aturan yang ada
didalam permainan tersebut.
c) Permainan harus memiliki tujuan yang jelas.
d) Konteks kegiatannya jelas.
e) Para pemain harus terlibat secara aktif.
f) Para pemain mendapat aturan khusus dalam
bermain.
Dalam
melaksanakan suatu pembelajaran dengan suatu permainan perlu diingat bahwa
seorang guru harus terlebih dahulu memberikan arahan kepada siswa, apa yang
harus dikerjakan secara jelas. Siswa harus benar-benar paham terlebih dahulu
dengan apa yang harus dikerjakan.
Berikut
beberapa contoh permainan yang dapat dilakukan untuk anak lower class yaitu sebagai berikut :
1. Simon says
The
teacher asks the students to perform actions.
Teacher
: “ simons says sit down“.
(
siswa duduk)
“simon
says put your hands on your head”
(siswa meletakkan
tangan dikepalanya)
“simon
clap your hands”.
(siswa bertepuk
tangan)
Siswa melakukan apa
yang dikatakan oleh guru
2. Question answer
Permainan
ini melatih pola kalimat tertentu dan ada unsur bersaing antara siswa dengan
kelompok yang lain. Misalnya, pola kalimat what
is it ?.siswa dibagi menjadi dua kelompok, kemudian berlomba memberi
jawaban.
Contoh
: guess what fruit ?
Teacher : it’s yellow. It’s long. It’s sweet.
What is it ?
Students : it is …. ( a banana )
Teacher
: it’s red. It’s round. It’s sweet.
What is it ?
Students : it is …..
Selanjutnya
bila sudah lancar, posisi guru dapat diperankan oleh anak. Dapat juga siswa dan
satu kelompok menyiapkan pertanyaan untuk kelompok lain. Siswa harus
menggunakan pola kalimat yang sudah dipelajari atau yang sedang mereka pelajari
dengan menggunakan kosakata yang sudah dikenal.
3. Guessing Games
Guru
menunjukkan bungkusan kecil dan meminta siswa untuk menerka apa yang ada
didalam bungkusan tersebut. Ini sangat baik untuk melatih yes/no question.
Contoh
:
Students
: is it a toy ?
Teacher
: no, it is’nt.
Students
: is it chocolate ?
Teacher
: no it is’nt.
Students
: can you eat?
Teacher
: yes, I can.
4. Find Differences
Kegiatan
yang dilakukan siswa untuk melatih ketelitian siswa yang dilakukan secara
berpasangan atau kelompok. Dua gambar diberikan pada siswa dan mereka diminta
untuk mencari beberapa perbedaan yang ada pada gambar tersebut dengan
menggunakan kosakata bahasa inggris yang sudah dikenal. Mereka juga dapat
bertanya kepada guru atau mencari dikamus.
5. Wisper Game
·
Siswa
duduk berderet atau melingkar
·
Guru
membisikkan sesuatu (kata atau ungkapan) kepada siswa pertama. Misalnya, are you hungry ?
·
Siswa
tersebut melanjutkan dengan membisikkan ungkapan yang sama kepada temannya
untuk diteruskan membisikkan kepada yang lain.
·
Bisikan
hanya dilakukan satu kali dan tidak boleh diulangi.
·
Siswa
terakhir akan menyatakan kata atau ungkapan tersebut dengan suara keras. Siswa
pertama juga mengatakan dengan suara keras, untuk mengetahui apakah ungkapan
yang didengar siswa terakhir sama dengan siswa yang pertama tersebut.
·
Situasi
akan membuat siswa tertawa jika jika kalimat yang diucapkan siswa terakhir
sangat berbeda dengan kalimat yang didengar siswa pertama.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Nyanyian adalah serangkaian kata-kata yang
dilagukan dengan irama dan nada tertentu. Dengan nyanyian lagu tersebut, guru
dapat mengajak siswa untuk melakukan kegiatan yang berhubungan erat dengan
kehidupan sehari-hari anak.
Lagu diciptakan dengan tujuan utama yaitu :
a. Lagu yang diciptakan hanya sekedar untuk
dinikmati dan
b. Lagu diciptakan dengan tujuan pembelajaran.
Permainan adalah aktivitas yang dilakukan
berdasarkan aturan tertentu. Anak bermain karena mereka senang. Anak belajar
melalui permainan. Pada saat mereka bermain bersama, anak berinteraksi satu
dengan yang lainnya. Dalam interaksi tersebut, keterampilan berbahasa dapat
dibangun, terutama menyimak dan berbicara.
Beberapa contoh permainan yang dapat
dilakukan:
·
Simon Says
·
Question Answer
·
Guessing Games
·
Find Differences
·
Whisper Game.
B.
Saran
Penulis mengharapkan kepada pendidik dan peserta didik
untuk dapat sadar dan memahami serta berupaya untuk dapat meningkatkan
kualialitas pengetahuan terhadap pembelajaran Bahasa Inggris dengan cara yang
menyenangkan dan mudah dipahami, selalu memberikan yang terbaik sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2010. Stategi belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta
Kasihani K.E Suyanto. 2008. English For Young Learners. Jakarta:
Bumi Aksara.
Semiawan, : 2003 Paradigma Baru Pendidikan Anak Dini Usia,
Bumi Aksara, Jakarta.
http://fitrirohmawati.blogspot.com/2013/12/metode-pembelajaran-pada-pendidikan.html
[3] Djamarah,
Syaiful Bahri dan Zain Aswan, Stategi Belajar
Mengajar, (2010: Rineka Cipta, 2010), hal.
30-32.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar