PEMBELAJARAN
MENULIS QUR’AN HADITS DI MI
A.
Pengertian Menulis
Keterampilan
menulis (Maharah al-kitabah/ writing
skill) adalah kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi
pikiran, mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai
kepada mengarang.[1]
Menulis adalah
suatu kegiatan penyampaian pesan, perasaan atau informasi secara tertulis
kepada pihak lain.[2]
B.
Pendekatan Pembelajaran Menulis Qur’an dan Hadits
Pendekatan
pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi yang saling berhubungan dan
terkait dengan sifat pembelajaran. Suatu pendekatan bersifat aksiomatik dan
menggambarkan sifat-sifat dan ciri khas suatu pokok bahasan yang diajarkan,
begitu juga dalam pembelajaran menulis Qur’an Hadits yang di lakukan oleh
seorang guru dalam proses pembelajaran.
Pendekatan yang dapat digunakan adalah:
1. Pendekatan konsep
Pendekatan yang
dilakukan dengan cara membimbing peserta didik dalam memahami suatu konsep
bahasan yang di pelajari.
2. Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan yang
bertujuan untuk menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik dalam proses
pembelajaran.[3]
C.
Strategi Pembelajaran Qur’an Hadits
Strategi pembelajaran
adalah rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan
pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, peengelolaan lingkungan,
pengelolaan sumber belajar dan penilaian (asesmen) agar pembelajaran lebih efektif dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Strategi yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran menulis Qur’an dam Hadits yaitu strategi
pembelajaran langsung, yaitu suatu suatustrategi yang menekankan peserta didik
harus menguasai suatu konsep pembelajaran yang sedang dipelajari.[4]
D.
Metode Pembelajaran Menulis Qur’an Hadits
Metode pembelajaran adalah seluruh
perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk
pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan.[5]
Metode-Metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran menulis Qur’an dan Hadits adalah:
1. Metode Imlak (Al-Ilmla’)
“Menurut DefinisiMahmud Ma’ruf (1985:157) Imlak adalah
menuliskan huruf-huruf sesuai posisi nya dengan benar dalam kata-kata untuk
menjaga terjadinya kesalahan makna.
Imlak
(Imla’i) adalah katergori menulis yang menekankan pada rupa/postur huruf dalam
bentuk kata-kata atau kalimat.
Secara
umum, ada tiga kecakapan dasar yang dikembangkan dalam keterampilan
Imlak,yaitu:
a. Kecakapan mengamati
b. Kecakapan mendengar
c. Kelenturan tangan dalam menulis.
Secara
garis besar ada 3 macam dan teknikyang harus di perhatikan dalam pembelajaran Imlak,yaitu:
a. Imlak menyalin (Al-imla’ Al-Manaqul)
Menyalin
adalah memindahkan tulisan dari media tertentu dalam buku peserta didik.
b. Imlak mengamati (Al-Imla’ Al-Mandzur)
Mengamati
adalah melihat tulisan dalam media tertentu dengan cermat, seterlah itu dipindahkan
ke dalam buku pelajar tanpa melihat lagi tulisan.
c. Imlak Menyimak (Al-Imlak Al-Istima’i)
Menyimak
adalah mendengarkan kata-kata/kalimat/teks yang dibacajan, lalu menulisnya.
d. Imlak Tes (Al-Imla’ Al Ikhtibari)
Imlak
tes bertujuan untuk mengukur kemampuan dan kemajuan peserta didik dalam imlak
yang telah mereka pelajari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.[6]
2. Metode Drill
Drill
adalah metode yang dilakukan dalam pengajaran dengan melatih peserta didik tentang
apa yang telah di pelajari, metode ini melatih pserta didik untuk mengulang
materi menulis Al-Qur’an Hadits setelah guru memberikan contoh penulisannya.[7]
3. Metode Yanbu’a
Yanbu’a
adalah metode menulis huruf arab (Hijaiyyah) dengan cara terlebih dahulu
membentuk sketsa-sketsa huruf hijaiyyah,kemudian baru membentuk huruf hijaiyyah
yang lebih utuh.[8]
E.
Media Pembelajaran
Kata
media berasal dari bahasa Latin medius yang
secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘ perantara’ atau ‘pengantar’ . dalam bahasa
Arab, media adalah perantara ( وَسَاعِل ) atau pengantar esan
dari pengirim kepada penerima pesan.[9]
Media
yang dapat digunakan dalam Pembelajaran Menulis Al-Qur’an dan Hadits adalah:
a. Media buku teks yang berisi tentang
huruf-huruf Hijaiyyah,potongan kata, dan kalimat dalam ayat dan hadits.
b. Kertas karton yang di berisi tulisan
huruf-huruf hijaiyyah, serta cara menyambung beberapa huruf menjadi satu
kalimat.
c. Media foto, gambar, dan poster mengenai
huruf-huruf hijaiyyah dan kalimat ayat Al-Qur’an atau Hadits.
d. Media Film, Televisi, Video yang berisi
tentang materi pembelejaran menulis qur’an dan Hadits.[10]
[1] Chaedar Alwasilah, Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 151.
[2] M. Yunus dkk, Keterampilan
Menulis, (Banten: Universitas Terbuka, 2013), hlm. 1.3.
[3] Suyono dan Hariyanto, Belajar
dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm 18.
[4] Ibid, hlm. 20.
[5] Ibid, hlm. 19.
[6] Op. Cit, hlm. 151-153.
[7] Najib Sulhan dkk, Panduan
Mengajar Akidah Akhlak, (Surabaya: Zikrul Hakim, 2012), hlm. 43.
[8] Muhammad Ulinnuha Arwani, Thoriqoh
Baca Tulis dan Menghafal Al- Qur’an Yanbu’a,(Kudus: Pondok Tahfidh Yanbu’ul
Qur’an Kudus, 2004), hlm. 1.
[9] Azhar Arsyad, Media
Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 3.
[10] Ibid, hlm. 33.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar